25 April 2010

Empat Racun Hati



Oleh Abdullah Shalih Al-Hadrami
Disunting kembali oleh Rudy Indrasakti

25 April 2010
Segala puji hanya bagi Allah. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabat dan para pengikut yang setia sampai hari kiamat.


Allah berfirman,
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabnya. (Al-Isra': 36)

Rasulullah bersabda,
Ketahuilah, di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila ia baik, maka baik pulalah seluruh tubuh. Dan apabila ia rusak, maka rusak pulalah seluruh tubuh. Ketahuilah, itu adalah hat. (HR. Bukhari dan Muslim)

Abu Hurairah berkata,
Hati adalah raja anggota tubuh. Dan anggota tubuh adalah para prajuritnya. Apabila raja baik, maka baik pulalah para prajuritnya. Dan apabila raja busuk, maka busuk pulalah para prajuritnya.

Hati adalah raja.
Seluruh tubuh adalah pelaksana semua titahnya yang selalu siap untuk menerima arahannya. Aktivitasnya tidak dinilai benar, jika tidak diniatkan dan dimaksudkan oleh sang hati. Pada kemudian hari, hati akan ditanya tentang para prajuritnya. Sebab setiap pemimpin itu bertanggungjawab atas yang dipimpinnya. Maka, memperhatikan dan meluruskan hati merupakan perkara yang paling utama untuk diseriusi oleh orang-orang yang menempuh jalan menuju Allah. Demikian pula, dengan mengkaji penyakit-penyakit hati dan metode mengobatinya, merupakan bentuk ibadah yang utama bagi ahli ibadah.

Hati adalah pusat ilmu dan ketaqwaan, cinta dan benci, keragu-raguan dan bencana. Dialah yang tahu tentang Allah, dan jalan menuju kepadaNya. Dan anggota tubuh ini tidak lain hanyalah mengikuti dan berkhidmat kepadanya.

Hati yang sehat adalah hati yang selamat. Hati yang selamat didefinisikan sebagai hati yang terbebas dari setiap syahwat, keinginan yang bertentangan dengan perintah Allah, dan dari setiap syubhat, ketidakjelasan yang menyeleweng dari kebenaran.

Maka, barangsiapa menginginkan keselamatan dan kehidupan bagi hatinya, hendaklah ia membersihkan hatinya dari pengaruh racun-racun itu. Kemudian menjaganya, jangan sampai ada racun lain yang menggrogotinya.
Adapun jika tanpa sengaja ia mengambil salah satunya, ia mesti bersegera untuk membuangnya dan menghapus pengaruhnya dengan cara bertaubat, beristighfar dan mengerjakan amal shalih yang dapat menghapus kesalahan.

Yang dimaksud dengan empat racun hati yaitu:
1. Banyak bicara
2. banyak memandang
3. banyak makan dan minum
4. banyak bergaul dengan sembarang orang

Keempat racun ini merupakan sumber yang paling banyak tersebar, dan paling
berbahaya bagi kehidupan hati.

1. Banyak Bicara

Lidah mempunyai pengaruh yang sangat besar. Keimanan dan kekafiran bisa tampak melalui lihad (syahadat). Barangsiapa melepaskan tali kendali lidahnya, maka syetanpun akan memperdayanya dari segala penjuru, sehingga menggiringnya menuju tepian jurang, kemudian menjatuhkannya sampai ke dasar.

Dari Mu'adz, dari Rasulullah bersabda,
Dan tiadalah yang menelungkupkan wajah atau batang hidung manusia ke dalam api neraka, melainkan karena ulah lidahnya.

Diantaranya firman Allah,
Tiadalah suatu perkataan pun yang diucapkannya, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (QS Qaf: 18).

Dari Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqafi berkata,
aku bertanya, "Ya Rasulullah, apakah yang paling anda takutkan terhadap diri saya?" Beliau bersabda, "Ini." sambil memegang lidahnya.

Dari Uqbah bin Amir berkata, "Ya Rasulullah, apakah keselamatan itu?" Beliau bersabda, "Peliharalah lidahmu."

Beliau bersabda pula,
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam. (HR. Bukhari dan Muslim)

Beliau juga berkata,
Wahai lidah, berkatalah yang baik, kamu akan beruntung. Dan Diamlah dari yang buruk, (maka) kamu akan selamat, sebelum kamu menyesal.

Dari Abu Darda' berkata,
Berlakulah adil terhadap dua telinga dari lidah. Dijadikan untuk anda dua telinga dan satu lidah, supaya anda lebih banyak mendengar daripada berbicara.

2. Banyak Memandang

Yang dimaksud dengan banyak memandang, yaitu melepaskan pandangan kepada sesuatu dengan sepenuh mata, dan memandang kepada yang tidak halal untuk dipandang.

Allah berfirman,
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya"; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara
mereka, putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan Janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman agar kamu beruntung. (QS An-Nur: 30 - 31)

1. Pandangan adalah anak panah beracun di antara anak panah Iblis Barangsiapa menundukkan pandangannya karena Allah, Dia akan memberikan kepadanya kenikmatan dan kedamaian dalam hatinya, yang ia rasakan sampai bertemu dengan-Nya.
2. Pandangan merupakan pintu masuk syetan. Sesungguhnya masuknya syetan lewat jalan ini melebihi kecepatan aliran udara keruang hampa. Syetan akan menjadikan wujud yang dipandang seakan-akan indah, menjadikannya sebagai berhala tautan hati.
3. Pandangan menyibukkan hati, menjadikannya lupa terhadap hal-hal yang bermanfaat baginya, dan menjadi penghalang antara keduanya. Akhirnya urusannya pun menjadi kacau. Dia menjadi selalu lalai dan mengakuihawa nafsunya.

Allah berfirman,
Dan janganlah kamu taat kepada orang yang telah Kami lalaikan hatinya dari dzikir kepada Kami dan mengikuti hawa nafsunya serta urusannya kacau-balau. (QS. Al-Kahfi: 28)

Bila hati telah bersinar, maka seluruh kebaikan dari segala penjuru akan masuk ke dalamnya. Sebaliknya apabila hati telah gelap, maka berbagai keburukan dan bencana akan masuk ke dalamnya, dari segala penjuru.

3. Banyak Makan dan Minum
Nafsu perut adalah termasuk perusak yang amat besar. Nafsu ini pula, yang menyebabkan Adam dikeluarkan dari Surga. Dari nafsu perut pula, muncul nafsu kemaluan dan kecenderungan kepada harta benda. Yang akhirnya disusul dengan berbagai bencana yang banyak. Semua ini berasal dari kebiasaan memenuhi tuntutan perut.

Sedikit makan itu melembutkan hati, menguatkan daya pikir, serta melemahkan hawa nafsu dan sifat marah. Sedangkan banyak makan, akan mengakibatkan sebaliknya.

Allah berfirman,
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS Al-A'raf: 31)

Barangsiapa memelihara perutnya, akan terpeliharalah diennya (agamanya). Dan barangsiapa mampu menguasai rasa laparnya, akan memiliki akhlak yang terpuji. Sesungguhnya, kemaksiatan kepada Allah itu jauh dari seorang yang lapar dan dekat dengan seorang yang kenyang.

4. Banyak Bergaul Dengan Sembarang Orang

Ini merupakan penyakit berbahaya yang mengakibatkan banyak keburukan. Ia dapat
menghilangkan nikmat dan menebarkan permusuhan. Ia juga menanamkan kedengkian yang dahsyat, serta mengakibatkan kerugian dunia dan akhirat.
Dalam bergaul, hendaknya kita mengklasifikasikan (membagi) manusia menjadi dua kelompok, yang baik dan buruk. Ketidakmampuan kita membedakan dua kelompok ini, dapat membawa bencana.

Allah berfirman,
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an, ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku." Dan adalah syetan itu tidak mau menolong manusia. (Al-Furqan: 27 - 29)

Allah berfirman pula,
Teman-teman akrab para hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertaqwa. (Az-Zukhruf: 67)

Rasulullah bersabda,
Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk, adalah seperti penjual minyak wangi dan peniup api (pandai besi), adakalanya memberi anda (minyak wangi), atau anda membeli darinya, atau anda mendapat bau wangi darinya. Adapun peniup api (pandai besi), adakalanya membakar pakaian anda, atau anda mendapatkan bau yang Kurang sedap darinya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Alangkah bahagianya, apabila kita diberi rezki oleh Allah berupa teman yang shalih. Teman yang selalu mengingatkan dan menasihati kita untuk tetap istiqamah, sehingga kita selamat dari api neraka dan masuk ke dalam surga. Itulah teman yang baik dan bermanfaat di dunia dan akhirat.

Semoga Allah senantiasa menyelamatkan hati kita dari segala racun dan kotorannya, sehingga kita selalu bersih dan bersinah sampai berjumpa denganNya. Amin, ya rabbal 'alamin.

Pustaka
[1] Al-Misbahul Munir Fi Tahdzib Tafsir Ibn Katsir, Jama'ah Minal Ulama', Isyraf Asy- Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakafuri, Daar As-Salam, Riyadh.
[2] Tazkiyatun Nufus, Syaikh Ahmad Farid, Edisi revisi hanya memuat hadits-hadits. Cetakan tahun 1419H / 1998M, Daar Al-Aqidah Litturats, Iskandariyah.
[3] Tazkiyah An-Nafs, Syaikh Ahmad Farid, Edisi lama (belum direvisi), terjemahan Indonesia. PenterjemahL Imtihan Asy-Syafi'i, Pustaka Arafah.
[4] Jami' Al-Ulum Wal Hikam, Ibnu Rajab, tahqiq Syu'aib Al-Arnauth dan Ibrahim Bajis, Muassasah Ar-Risalah, Beirut.
[5] Al-Mukhtar Lil Hadits Fi Syahri Ramadhan, Majmu'ah Thalabatil Ilmi, Rabithah Alam Islami.

22 April 2010

* Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup*



Ibu berkata...' , * Allah hanya memanggil kita 3 kali saja seumur hidup*
Keningku berkerut.... ....'Sedikit sekali Allah memanggil kita..?'

Ibu tersenyum. 'Iya, tahu tidak apa saja 3 panggilan itu..?'
Saya menggelengkan kepala.
'Panggilan pertama adalah* **Azan*', ujar Ibu.

'Itu adalah panggilan Allah yang pertama. Panggilan ini sangat jelas terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar.
Ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan Allah.
Tetapi Allah masih fleksibel, Dia tidak 'cepat marah' akan sikap kita.

Kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas.
Allah tidak marah seketika. Dia masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatNya itu menjawab panggilan Azan-Nya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti'.


Saya terpekur.... . .mata saya berkaca-kaca. Terbayang saya masih melambatkan sholat karena meeting lah, mengajar lah, dan lain lain. Masya Allah.......

Ibu melanjutkan,
Panggilan yang kedua adalah Panggilan* Umrah/Haji*

Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil hamba-hambaNya dengan panggilan yang halus dan sifatnya 'bergiliran' . Hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain.
Jalan nya bermacam-macam. Yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang tidak merencanakan, ternyata akan pergi, ada yang memang merencanakan dan terkabul. Ketika kita mengambil niat Haji / Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan 'Labaik Allahuma Labaik/ Umrotan', sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang ke dua.

Saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus sekali.

Allah berkata, laksanakan Haji / Umrah bagi yang mampu'.
Mata saya semakin berkaca-kaca. ........Subhanal lah...... .saya datang menjawab panggilan Allah lebih cepat dari yang saya rancangkan.. ...Alhamdulill ah...

'Dan panggilan ke-3', lanjut Ibu, 'adalah *KEMATIAN*.

Panggilan yang kita jawab dengan amal kita.
Pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda tanda secara langsung, dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. Kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh. Karena itu , manfaatkan waktumu sebaik-baiknya. ..Jawablah 3 panggilan Allah dengan hatimu dan sikap yang Husnul Khotimah.... .......Insya Allah syurga adalah balasannya.. ...'

*Huraisy*

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra katanya, Rasulullah Saw bersabda:
*Pada hari kiamat akan keluar seekor binatang dari neraka
jahanam yang bernama 'Huraisy' berasal dari anak kala jengking.
Besarnya Huraisy ini dari timur hingga ke barat. Panjangnya pula seperti jarak langit dan bumi.
Malaikat Jibril bertanya : 'Hai Huraisy! Engkau hendak
ke mana dan siapa yang kau cari?'
Huraisy pun menjawab, 'Aku mau mencari lima orang.'
Pertama, orang yang meninggalkan sholat
Kedua, orang yang tidak mahu keluarkan zakat.
Ketiga, orang yang durhaka kepada ibu dan bapaknya.
Keempat, orang yang bercakap tentang dunia di dalam masjid.
Kelima, orang yang suka minum arak.' (Durratun Nasihin I, hal. 129)

Sumber : http://www.facebook.com/notes/renungan-n-kisah-inspiratif/allah-hanya-memanggil-kita-3-kali-saja-seumur-hidup/382311221041
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...