11 Juni 2009

Ahli Ikhtiar

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

Seorang hamba ahli ikhtiar haruslah berjiwa profesional dalam bidang apa pun yang dijalaninya. Kehidupannya pantang menjadi benalu dan selalu berusaha memberikan bukti daripada hanya mengobral janji. Kemampuannya diberdayakan secara optimal dengan seluruh daya upayanya dalam berikhtiar di jalan yang diridhai Allah, sehingga diharapkan menjadi manusia unggul yang selalu berkarya dengan diringi amar ma'ruf dan nahi munkar. Berikut ini adalah sebagian dari ciri khas seorang hamba ahli ikhtiar.

a. Disiplin tinggi
Seorang hamba ahli ikhtiar dipastikan memiliki kepribadian yang berdisiplin tinggi dalam segala aspek positif. Dia sangat berdisiplin dalam ibadah, disiplin dalam waktu, disiplin dalam ketertiban, disiplin dalam menjalankan peraturan dan tugas serta dalam hal-hal lainnya yang positif.

b. Andal
Seorang hamba ahli ikhtiar benar-benar dapat dipercaya dan diandalkan dalam menjalankan tugas, perintah atau amanah, dan sangat diyakini akan melaksanakannya dengan optimal, maksimal dan bertanggung jawab penuh.

c. Prestatif
Seorang hamba ahli ikhtiar dalam melakukan apa pun selalu memiliki naluri senang, bahagia, dan puas melakukan yang terbaik, tidak mengenal setengah-setengah, tidak pula puas dengan yang sembilan puluh persen, atau mogok di tengah jalan. Sekali lagi nikmati segala sesuatu dengan menyempurnakan apa yang mampu dilakukan, inilah prestasi.

d. Kreatif dan inovatif
Seorang hamba ahli ikhtiar selalu penuh inisiatif dan berkemampuan kreatif serta selalu berupaya maksimal menemukan hal-hal terbaru yang jauh lebih baik dan lebih manfaat. Rasulullah telah mengisyaratkannya bahwa, "Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka dia termasuk orang-orang yang merugi" (H.R. Dailami).

e. Pekerja keras yang efektif dan efisien
Seorang hamba ahli ikhtiar dalam etos kerjanya selalu penuh semangat menggebu dan menggelora naluri berbuat dan berkarya. Sama sekali tidak kenal malas dan lelah, sehingga semuanya ada dalam kendali emosi dan pikiran serta perhitungan yang tepat sehingga tindakannya sekecil apa pun selalu diupayakan bernilai manfaat yang tinggi dan luas serta sangat terhindar dari aneka bentuk kesia-siaan.

f. Tekun, gigih, dan ulet
Seorang hamba ahli ikhtiar memiliki kebiasaan dan daya tahan yang luar biasa dalam menghadapi aneka kesulitan, tantangan, kebosanan, hambatan, serta tidak mengenal putus asa dan menyerah sampai titik keringat penghabisan. Dia bagai buldozer yang terus merangsek memindahkan bukit-biukit terjal membatu. Sungguh, mentalnya adalah mental baja, pantang menyerah, pantang mengeluh dalam menghadapi kesulitan apapun.

g. Gesit, sigap, tangkas, dan terampil
Seorang hamba ahli ikhtiar memiliki kondisi fisik yang terlatih dengan baik sehingga memiliki sikap dan gerakan tubuh terbiasa ringan, tangkas, sigap, gesit terlatih dan terampil. Hal ini muncul buah dari sikap yang selalu dilatih. Maka sama sekali tidak ada kebiasaan lamban, malas, lesu, loyo, dan lemah. Dia sangat menjaga harga diri dan kehormatannya sebagai Muslim. Maka, ia pantang menjadi beban bagi orang lain dengan sengaja. Kalaupun menjadi beban, niscaya ia akan berjuang mati-matian untuk membalas dengan meringankan dalam bentuk yang dia mampu.

h. Teliti, hemat, dan cermat
Seorang hamba ahli ikhtiar memiliki tingkat kepekaan yang tinggi sehingga sangat berhati-hati dalam menjalankan tugas, teliti, cermat, dan akurat dalam segala hal. Termasuk dalam penggunaan sumber daya dalam bentuk apa pun sangat diperhitungkan dengan hemat, cermat, padat, dan manfaat. D

i. Mampu mandiri dan mampu bekerja sama
Seorang hamba ahli ikhtiar memiliki kemampuan untuk mandiri dalam berkarya ataupun dalam melaksanakan tugas. Namun demikian ia terlatih pula untuk bekerja sama dengan baik dalam satu tim kerja yang solid. Kunci semua ini sebenarnya ada pada usaha sadar kita untuk selalu terus belajar, melatih diri, mengembangkan kemampuan, wawasan, dan keterampilan kita secara terus-menerus, sistematis, dan berkesinambungan, sehingga selalu memiliki kesiapan yang memadai untuk hidup mandiri ataupun bekerjasama secara efektif.

j. Mampu memimpin dan dipimpin
Seorang hamba ahli ikhtiar memiliki tingkat keilmuan dan keterampilan yang mumpuni di bidangnya. Dia pun memiliki kemampuan memimpin dirinya sendiri maupun memimpin sebuah kelompok secara efektif. Di samping itu ia juga memiliki kemampuan untuk dipimpin. Kadangkala seseorang itu hanya mampu memimpin saja tanpa mampu untuk dipimpin, atau sebaliknya ada pula yang hanya bisa dipimpin dan tidak mampu untuk memimpin. Tidak demikian halnya dengan seorang hamba ahli ikhtiar, ia mampu memimpin dan dipimpin secara efektif. Hal ini adalah buah dari tingkat keilmuan dan wawasan serta pengalamannya yang melimpah.

k. Selalu menjaga kode etik bekerja
Seorang hamba ahli ikhtiar berusaha sangat mengenal kode etik bekerja dengan baik dan menjalankannya dengan benar dan konsekuen. Ia patuhi semua aturan dan tata tertib tempat di mana ia bekerja. Hal ini adalah buah dari profesionalisme dan komitmennya yang begitu mendalam terhadap lembaga tempat ia bekerja dan berjuang.

l. Mampu meminimalisasi kesalahan
Seorang hamba ahli ikhtiar sangat khas dikenal sebagai seorang yang sangat mampu meminimalisasa kesalahan yang dilakukannya. Tidak ceroboh apalagi berulang-ulang berbuat kesalahan. Oleh karena itu, jangan bersikap tergesa-gesa atau kurang perhitungan, lebih baik menyediakan waktu cukup untuk persiapan dan sukses dalam pelaksanaan. Daripada tergesa-gesa dan banyak melakukan kesalahan.

Subhanallah, mudah-mudahan kegigihan kita berjuang untuk menjadi seorang hamba ahli ikhtiar akan menjadikan kita seorang hamba yang bertakwa di hadapan-Nya. Tujuan akhir dari semua ini adalah menjadikan Allah SWT sebagai tumpuan harapan, kerinduan, dan pertolongan.

Wallahu a'lam.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...