09 Juni 2009

INILAH ISLAM

Adakah kita temukan penjelasan tentang alam semesta nan luas ini? Adakah penjelasan tentang rahasia di batik keberadaannya? Kita menyadari bahwa tidak ada keluarga yang dapat hidup bahagia tanpa kepala keluarga, dan tidak ada negara yang biaa berjalan tanpa seorang pemimpin. Kita menyadari bahwa tidak ada yang biaa muncul menjadi ada dengan sendirinya.


Lebih dari itu, kita melihat keberadaan alam semesta ini, berfungsi penuh keteraturan dan keseimbangan, Berta alam semesta ini telah ada sejak milyaran tahun yang silam. Dapatkah kita mengatakan bahwa ini semua terjadi secara kebetulan dan tanpa kesengajaan? Dapatkah kita menganggap keberadaan manusia dan seluruh alam semesta hanyalah suatu kebetulan? Manusia hanyalah bagian terkecil dari alam semesta nan luas ini, dan jika manusia mampu merancang sesuatu, maka keberadaannya dan keberadaan alam semesta sudah pasti melalui suatu rancangan pula.


Hal ini berarti bahwa ada Perancang yang sempurna di batik keberadaan mated, dan terdapat suatu kekuatan luar biasa yang mengadakan dan mengharuskan mereka bergerak secara teratur. Di alam semesta yang menawan ini, seharusnya ada Maha Pencipta, dimana alam semesta merupakan karya Beni ciptaan yang menawan dan kesemuanya diciptakan untuk suatu tujuan tertentu dalam kehidupan ini.


Manusia yang diberi akal menyadari akan keberadaan Sang Pencipta, menyebutnya Allah. Dia bukanlah manusia, karena tidak ada manusia yang dapat menciptakan seorang manusia. Dia bukanlah makhluk seperti ciptaan-Nya, dan Dia bukanlah suatu berhala atau patung, karena benda­benda tersebut tidak memiliki kekuatan sedikit pun untuk menciptakan dirinya, apalagi benda-benda di alam. Dia berbeda sama sekali dengan semua hasil ciptaan-Nya, Dia adalah Pencipta dan Pemelihara segala sesuatu, dan Dia jauh berbeda dan lebih hebat daripada hasil ciptaan-Nya.


Banyak cara untuk mengenali Allah, dan banyak penjelasan yang diungkapkan mengenai diri-Nya. Berbagai keajaiban dan kehebatan yang terdapat di alam merupakan bukti nyata akan keberadaan-Nya. Selain itu, kita dapat mengenali-Nya melalui para utusan-Nya dan wahyu yang diturunkan-Nya kepada kita, umat manusia. sebagaimana para Nabi dan Rasul melalui wahyu yang dibawanya, telah menjelaskan kepada kita yang memungkinkan kite dapat mengenali Sang Pencipta.


Islam telah menerima sepenuhnya semua pengajaran dan petunjuk Sang Pencipta yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Islam menekankan beriman kepada keesaan dan kekuasaan Allah yang mengharuskan manusia menyadari arti keberadaan alam semesta ini serta arti keberadaan dirinya di alam dunia ini. Keimanan ini, mampu membebaskan manusia dari semua ketakutan dan kepercayaan sesat karena Islam menyadarkan setiap individu akan keberadaan Allah Yang Mahakuasa dan tang­gung jawab mereka kepada-Nya.


Keimanan ini harus diuji dan diwujudkan dalam bentuk usaha, karena beriman Baja tidaklah cukup. Keimanan kepada Allah menuntut kita melihat sesame insan menjadi satu keluarga besar di bawah naungan serta lindungan Sang Pencipta Yang Maha Pemelihara.


Islam bukanlah sebuah agama baru. Akan tetapi, Islam adalah ajaran dan petunjuk yang lurus sebagaimana diwahyukan kepada para nabi dan rasul-Nya, sebagaimana diwahyukan kepada nabi Adam, Idris, Nuh, Ibrahim, Ishak, Daud, Musa, Isa Almasih, dan kepada nabi terakhir Muhammad. Meskipun demikian, ajaran yang diwahyukan kepada nabi Muhammad adalah ajaran Islam yang lengkap, sempurna, dan terakhir.


Di siai lain, AI-Qur'an yang merupakan sumber rujukan dan ajaran Islam adalah wahyu dari Allah. Di dalamnya beriaikan tentang dasar keimanan, moral, sejarah kemanusiaan, penyembahan kepada Allah, ilmu pengetahuan, kebijaksanaan, hubungan manusia dengan Allah, dan segala aspek kehidupan manusia. Didalamnya terkandung puler ajaran-ajaran yang lengkap yang biasa dijadikan rujukan untuk membina siatem kehidupan yang lebih baik, adil dari segi sosial, ekonomi, politik, hukum, dan hubungan antara sesama manusia dan bangsa. Semua ini adalah inti ajaran Al-Qur'an. Sedangkan, Hadits merupakan perkataan dan perbuatan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang telah dikumpulkan oleh para sahabat Beliau, yang beriaikan keterangan dan penjelasan rinci dari Al-Qur'an.


Di bawah ini merupakan inti keimanan dan keislaman seseorang dalam agama Islam, sebagaimana berikut :


  1. Percaya kepada Allah, Tuhan Yang Maha Perkasa, Abadi, Maha Pemurah, Maha Kuasa, Maha Tinggi dan Maha Pengampun, Pencipta dan Pemberi Rezki, Dia tidak mengantuk dan tidak tidur serta Dia berbeda dengan mahluk ciptaan-Nya.
  2. Percaya kepada para Nabi dan Rasul-Nya, tanpa membedakan satu sama lain. Mereka merupakan hamba-hamba pilihan dari Allah untuk memberikan pengajaran dan pesan suci dari-Nya kepada umat manusia. Sebagaimana sebagian dari mereka dinyatakan di dalam Al-Qur'an, dan Muhammad Shallallahu Alalhi wa Sallam merupakan Nabi dan Rasul terakhir sekaligus menyempurnakan ajaran sebelumnya.
  3. Percaya kepada I(itab-kitab-Nya (Taurat, Zabur, Injil dan kitab terakhir Al-Qur'an), menerimanya sebagai Kitab petunjuk yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul-Nya untuk memberikan petunjuk kepada umat manusia. Di dalam Al-Qur'an, terdapat keterangan yang jelas tentang kisah nabi Ibrahim, Musa, Daud dan Isa ‘allaihisalam. Sebagaimana kitab­kitab terdahulu sudah hilang atau dirusak, bahkan sebahagian dari umat manusia menulia kitab palsu dan menyatakan bahwa Kitab tersebut merupakan firman Tuhan. Satu-satunya Kitab Allah yang pal­ing sempurna adalah AI-Qur'an, yang hingga kini masih terpelihara keasliannya yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alailhi wa Sallam secara murni dan lengkap.
  4. Percaya kepada para Malaikat-Nya, meyakini mereka secara spiritual dan merupakan mahluk yang paling baik yang tidak membutuhkan makanan, minuman atau tidur. Mereka memiliki tugas tertentu dan mereka senantiasa beribadah kepada Allah siang dan malam. Mereka bekerja dan bertindak sesuai apa yang diperintahkan Allah kepadanya.
  5. Percaya kepada Hari Kiamat, mengetahui bahwa dunia ini suatu saat akan binasa, semua yang hidup akan coati dan mereka akan diadili serta dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Mereka yang berbuat baik selama hidup di dunia akan diaambut dengan baik dna diberi pahala dan Surga dari Allah sesuai aural kebaikan mereka. Dan bagi mereka yang berbuat dosa selama hidup di dunia akan diberi hukuman dan dimasukkan ke dalam Neraka dan mereka akan diperlakukan secara kasar
  6. Percaya kepada Takdir Baik dan Buruk, sebagaimana Allah telah menentukan setiap ciptaan-Nya menurut kadar dan pengetahuan-Nya sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu, merencanakan dan melaksanakan sesuai kehendak-Nya dan tak satupun yang dapat melawan ketentuan-Nya. Dia adalah Allah Yang Maha Pemurah dan Bijaksana dan setiap yang Dia perbuat memiliki tujuan dan hikmah didalamnya.

Lima
Rukun Islam (Pengamalan):
  1. Mengucapkan Shahadatain (kesaksian) : untuk memberi kesaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah (Pencipta), dan bahwa Muhammad Shallallahu Alalhi wa Sallam adalah Pesuruh-Nya. Semua umat Islam berkewajiban untuk melaksanakan hal tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
  2. Mendirikan shalat: Dimana kewajiban ini dilaksanakan oleh umat Islam 5 kali setiap hari sebagai wujud nyata penyembahan kepada Allah. Mereka yakin kepada Allah dengan sepenuh hati dan mereka diberi ilham dari Allah berupa ketakwaan yang lebih tinggi. Dengan sholat, hati mereka menjadi bersih dan mencegah mereka dari godaan­godaan ke arah yang resat. shalat ini terdiri atas shalat Subuh, Dzhuhur, Ashar, Magrib dan Iaya.
  3. Berpuasa: Umat Islam selama bulan Ramadhan tidak hanya tidak makan, minum, melakukan hubungan seksual dari pagi hingga terbenamnya matahari tapi juga mereka diharuskan menahan dari segala perbuatan jahat, mulai dari niat hingga tindakannya selama berpuasa secara umum dan selama Bulan Puasa Ramadhan pada khususnya. Hal ini akan memberikan didikan rasa cinta, ketulusan, kesabaran Berta keikhlasan.
  4. Mengeluarkan Zakat: Arti dari zakat secara sederhana dan harfiah adalah memurnikan atau mensucikan, sedangkan arti secara teknianya adalah mengeluarkan sebahagian harta milik mereka yang halal setiap tahunnya untuk diberikan kepada fakir miakin dan anak terlantar. Tapi, arti zakat secara rohaniah dan religius memiliki hikmah yang lebih dalam dibandingkan nilai zakat itu sendiri.
  5. Menunaikan Haji ke Baitullah (Mekkah) : kewajiban ini dilakukan sekali seumur hidup bagi mereka yang sanggup menunaikannya, baik secara material maupun secara fiaik dan ini akan menjadi pengalaman iman yang yang paling besar dimana seorang muslim Baling mengenal satu sama lain, tanpa mengenal ras, suku bangsa seperti halnya status kehidupan mereka. Bagaimanapun, setiap orang sama di mata Allah dan demikian pula Haji dapat memperlihatkan persamaan dan persaudaraan bagi umat Islam secara hakiki.


Inilah Islam, jalan kebenaran menuju kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak.


resume by Rudy Indrasakti

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...